Kamis, 25 September 2008

dEJa_vU

Déjà vu berasal dari bahasa perancis yang artinya “telah melihat sebelumnya” dan memiliki beberapa variasi termasuk

deja vecu - pernah mengalami
Deja senti – pernah memikirkannya
Deja visite – pernah mengunjunginya

Seorang ilmuwan perancis emile boirac telah mempelajarinya pada tahun 1876 tentang fenomena yang aneh ini dan menamainya.Banyak sekali referensi mengenai déjà vu yang bukan benar-benar hasil penelitian déjà vu

Para Peneliti mempunyai definisi mereka sendiri, tetapi biasanya déjà vu diuraikan seperti perasaan yang kamu telah lihat atau mengalami sesuatu sebelum ketika kamu mengetahui kamu belum pernah melakukannya mempunyai. Penyalah gunaan istilah umum déjà vu sepertinya sama dengan pengalaman precognitive – mengalami di mana seseorang mendapatkan suatu perasaan bahwa mereka mengetahui persisnya apa yang akan terjadi berikutnya, dan itu terjadi.

Suatu hal yang penting mengenai déjà vu adalah mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengalaman precognitive – jika itu nyata – menunjukkan satu hal akan terjadi di masa depan, namun bukan suatu hal yang pernah kamu lakukan – melihat masa depan. (Namun demikian, ada satu teori yang menyatakan bahwa déjà vu berkaitan dengan mimpi dan memberikan kepada kita “perasaan déjà vu”)

Halusinasi yang terjadi karena rasa sakit atau obat – obatan, terkadang diiringi dengan rasa melayang dan mempengaruhi déjà vu. Memori sumbang/palsu yang disebabkan oleh penyakit jiwa dapat dikacaukan dengan déjà vu juga. Berbeda dengan déjà vu, yang mana tipikalnya akan bertahan hanya 10 - 30 detik, kesalahan memori (gangguan ingatan) ini atau halusinasi dapat bertahan lama.

Jenis Déjà vu
Pembagian Déjà vu sangat tipis sekali, Bagi siapa yang mempelajarinya memiliki definisi dan membagi dengan kategori dan pembedaanya secara sendiri-sendiri. Namun setiap teori selalu mengkaitkan dengan penyebab dejavu

Allan brown, seorang professor dari psychologi di Universitas South Methodisr dan penerbit buku ‘pengalaman dejavu” : Esai dalam pengalaman teori psikologi.
Memiliki tiga kategori untuk déjà vu Ia meyakini bahwa déjà vu disebabkan karena kondisi disfungsi biologis (contoh : epilepsi),
Pada tahun 1983, Dr. vernon Neppe, direktur pasifik neuropsychiatric institut di Seatle, mengajukan 4 sub kategori dari déjà vu, termasuk epilepsi. Paranormal subjective, schizophrenic dan yang berkaitan dengannya.

Berikut ini 2 kategori tentang deja vu berdasarkan penelitian para peneliti diatas :
• Associative déjà vu

Jenis yang paling umum tipe déjà vu yang dialami oleh orang-orang sehat normal adalah associative secara alami. Kamu lihat, dengar, membaui atau mengalami suatu keributan yang berkaitan dengan suatu perasaan bahwa kamu berhubungan dengan sesuatu yang kamu telah lihat, mendengar, berpengalaman atau membaui sebelumnya.

Banyak peneliti berpikir bahwa . jenis déjà vu ini adalah suatu pengalaman “ingatan dasar “ dan berasumsi bahwa pusat memori otak yang bertanggung jawab untuk itu.

• Biological déjà vu

Ada juga kejadian déja vu antar orang-orang dengan epilepsi cuping sementara. Tepat sebelum kuma (epilepsi) mereka sering mengalami atau merasa déjà vu.

Ini telah memberikan peneliti suatu sedikit cara dapat dipercaya untuk mempelajari déjà vu, dan mereka telah telah mampu mengidentifikasi isyarat area otak dimana déjà vu tersebut memulai. Bagaimanapun, beberapa peneliti mengakatakan bahwa jenis déjà vu ini dengan jelas berbeda dari tipikal deja vu.
Orang yang mengalaminya mungkin akan mempercayai bahwa mereka telah mengalami Peristiwa/keadaan yang sama sebelumnya, dibanding dengan perasaan yang cepat berlalu.

Perkiraan Déjà Vu juga dapat terjadi dalam kekacauan psikiatris utama, mencakup ketertarikan, tekanan, dissociative kekacauan dan penyakit jiwa.
Déjà vu kronis

Beberapa waktu lalu ada sebuah studi tentang orang yang memiliki déjà vu kronis berdasarkan penelitian, empat orang manula di UK – inggris memiliki pengalaman dejavu secara berulang. Mereka menolak untuk membaca berita karena mereka pernah merasakan dan tahu apa yang terjadi dan akan di bicarakan. (walaupun mereka belum pernah). Atau mereka tidak dapat ke dokter karena mereka merasakan bahwa mereka telah merasakan sebelumnya dan mereka tidak melihat keperluannya.
Para peneliti telah menduga bahwa orang-orang ini memiliki pengalaman yang gagal didalam cuping sementara. Sirkuit ini aktif pada saat kamu mengingat sesuatu dan tersimpan dalam posisi “hidup”, lalu untuk di ucapkan. Hal ini sangat mempengaruhi menciptakan ingatan yang sebenarnya tidak ada.

Mempelajari Deja vu

Déjà vu sangatlah susah untuk di pelajari karena itu dimulai tanpa tanda-tanda, dan hanya terjadi pada beberapa orang dan tidak ada saksi, bukti fisik lainya kecuali. ‘hey déjà vu’ , karena inilah sedikit sekali lembaga penelitian yang melakukan penelitan dan tidak ada penjelasan yang pasti

Mempelajari déjà vu tergantung kepada penjelasan perseorangan dan pengumpulan data. Selama dua abad, manusia mencoba untuk mencari alasan tentang kejadian dejavu. Dari mulai filusuf hingga psikologi, hingga ahli paranormal. Mereka memiliki teori sendiri

Emile boirac adalah seorang peneliti psychic asal perancis yang pertama kali menggunakan kalimat déjà vu dalam bukunya, “L’Avenir des Sciences Psychiques.”.
Ia tidak melakukan penelitian seraca mendalam pada fenomena, namun Sigmund Freud berteori bahwa pengalaman ini dihasilkan dari keinginan yang tertekan atau ingatan yang berkaitan dengan keadaan yang menegangkan yang mana orang tidak dapat lagi melakukan akses kepada memori normalnya.
Para peneliti yang mengunakan teori ini disebut paramnesia, untuk menjelaskan déjà vu pada bagian besar di abad 20.
Selama bertahun-tahun, banyak peneliti yang mengabaikan déjà vu, dikarnakan terkait dengan pengalaman kehidupan yang telah lalu, ESP dan penculikan mahluk asing. Terkaitan ini memberikan déjà vu sebagai pelajaran yang cacat.
Beberapa waktu lalu, para peneliti telah mengesampingkan keterkaitan-keterkaitan itu dan telah memulai meletakkan gambaran pemikiran teknologi untuk bekerja. Dengan meletakkan déjà vu dalam pelajaran ingatan, mereka berharap untuk dapat menemukan lebih dari ingatan terbentuk, tersimpan dan didapat kembali.
Mereka sejak itu telah menentukan bahwa “cuping sementara” yang di tengah-tengah terlibat dalam memori sadar kita. Di dalam “cuping sementara” yang di tengah-tengah adalah parahippocampal gyrus, rhinal cortex dan amygdala.
John D.E. Gabrieli pada Stanford Universitas menemukan pada tahun 1997 bahwa hippocampus dapat menyadarkan kita untuk mengingat peristiwa. Ia juga menemukan bahwa parahippocampal gyrus memungkinkan kita untuk menentukan apa yang umum dikenal dan apa yang bukan ( dan tanpa benar-benar mendapat kembali suatu memori spesifik untuk melakukannya)

Sekitar 60 % korespondensi menyatakan bahwa mereka pernah mengalami déjà vu, jumlah semakin tinggi diantara orang-orang berumur 15 hingga 25 tahun.

Besaran umur bervariasi antar peneliti, tetapi paling setuju bahwa pengalaman dejavu berkurang dengan seiring dengan umur. Di sana telah pula dilaporkan bahwa dejavu terjadi diantara mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi, mereka yang cenderung untuk bepergian lebih dan mereka yang mempunyai pendidikan lebih tinggi.

Imajinasi aktif dan kemampuan untuk mengingat mimpi juga terjadi secara umum diantara orang orang yang dilaporkan mengalami deja vu

Beberapa peneliti juga melaporkan bahwa semakin lelah atau stress pada diri anda, anda akan mengalami dejavu. Beberapa peneliti juga mengatakan sebaliknya. Mereka melaporkan bahwa semakn bugar dan relaks tubuh anda, semakin kemungkinan anda dapat mengalami déjà vu.
Sebuah laporan menemukan bahwa semakin berpikiran terbuka atau berpolitik liberal sebagai pribadi, semakin banyak mereka mengalami déjà vu. Bagaimanapun, ini berarti bahwa semakin anda memiliki pemikiran yang terbuka, semakin anda berbicara sesuatu yang berpotensi “aneh”, seperti Déjà vu.

Konsentrasi yang terpecah (The cell phone theory)

Dr. Alan brown telah mencoba membuat ulang sebuah proses yang dia pikir sama dengan déjà vu. Dalam penelitian di Universitas Duke dan SMU, ia dan temannya Elizabeth marsh menaruh tes idea subliminal

Mereka menunjukkan beberapa foto dari beberapa tempat kepada sejumlah murid, dengan rencana untuk menanyakan kepada mereka tentang lokasi yang mereka kenal akrab.

Pada saat penunjukkan beberapa foto, bagaimanapun, mereka menunjukkan foto secara kilat pada layar pada kecepatan subliminal – sekitar 10 – 20 milliseconds, yang mana cukup lama bagi otak untuk mengingat foto tetapi tidak cukup bagi para murid untuk sadar pada itu.

Pada pengalaman ini, gambar yang telah ditunjukkan secara subliminal yang mana sangat familiar memiliki nilai tinggi dibanding yang tidak. Walaupun para murid tersebut pernah mengunjungi lokasi itu dan telah keluar dari pelajaran. Larry jacoby dan kevin whitehouse dari Universitas Washington pernah melakukan ujicoba yang sama dengan menggunakan kata-kata, dengan hasil yang sama pada daftar kata-kata.

Berdasarkan ide ini, Alan brown mengajukan apa yang dia sebut teori telephon genggam (pemecah konsentrari). Ini berarti bahwa ketika kita terganggu dengan sesuatu, kita secara subliminal membawa kedalam diri kita tetapi kemungkinan tidak teringat secara sadar. Lalu ketika kita dapat focus dengan apa yang kita lakukan, apa yang berada di sekitar kita nampak telah kita kenali, walaupun sebenarnya tidak seharusnya.

Dengan pemikiran ini, nampaknya alasan yang masuk akal untuk melihat bagaimana kita dapat berjalan memasuki rumah pada saat pertama kalo, mungkin ketika kita berbicara kepada pemilik rumah, dan mengalami Déjà vu. Itu bekerja seperti ini : sebelum kita menyadari melihat pada ruang, otak kita telah memproses itu secara visual dan atau dengan bau, atau suara, jadi ketika kita secara sadar melihatnya. Kita mendapat sebuah perasaan yang pernah kita alami sebelumnya………………

Rabu, 17 September 2008

apaaann sii,,!?!?

iLl always remember,,
it was late afternoon,,
it lasted forever,,
and ended to soon,,
u were all by ur self,,
starring at the dark grey sky,,
i was changed,,

langkah kaki yang menapak di sini jalan,,
tak menggurat fenomena di atas tanah,,
seandainya aku bisa menyapa smua insan di dalam,,
kan ku sapa dengan senyum terhangat,,

namun yang tampak memang hanyalah padang fatamorghana,,
insan melebur menjadi satu kemuslihatan yang tak nyata,,
hingga meninggalkan bekas luka yang tak terhingga,,

kata yang terburai laksana kereta kencana,,
begitu indah dengan sgala hiasan,,
tak terbayang perjuangan melewati malam,,
hanya untuk satu kebanggan,,

nurani yang tak terbalaskan,,
oleh satu genggam paku yang tajam di hati,,
takkan pernah hilang dari ingatan,,
satu luka yang pernah terbersit di hati,,

tips merawat wajah,,

meskipun cowok,,
kita jugha harus bisa merawat diri sendiri dunz,,
dan hal pertama yang akan dilihat oleh orang lain dan akan menjadi hal yang membuat orang lain tertarik adalah dari segi wajah kita,,
buat kalian smua yang kurang merawat wajah yang menjadi asset berharga skli buat kalian,coba deh kalian lakukan beberapa tips ini,,
supaya kalian bisa mandapatkan wajah yang bersinar dan lebih terawat,,


1. Minumlah air putih setiap hari sesuai dengan aktifitasmu

2. Santai dalam berpikir dan jauhilah ketegangan pikiran agar keadaan psikologis tetap prima

3. Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak serta berkolesterol

4. Agar mata tetap sehat, sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari

5. Hindari merokok dan tempat yang terkontaminasi asap rokok

6. Perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah

7. Selalu percaya diri

8. Konsumsilah roti yang mengandung gandum

9. Tentukan dan batasi waktu makan, dan usahakan supaya tetap konsisten dengan waktu tersebut

10. Luangkan waktu untuk diri sendiri seperti berolah raga, fitness dan tak ada salahnya sebagai seorang cowok kita perlu merawat diri ke salon maupun spa

selamat mencoba,,!!

_LoELz_

Sabtu, 13 September 2008

GeMini's gUy,,

Lelaki Gemini: Ia punya kemampuan khusus, pintar berbicara. Saat diberi kesempatan, ia bisa bicara tanpa henti. Ia orang yang tak bisa diam, hiperaktif, dan penyuka kerapian. Ciri menonjol lelaki Gemini adalah sangat pemilih dan gampang bosan. Ia dapat mengubah pikirannya secepat mengganti sepatu. Ia tak menyukai pekerjaan rutin dan sangat sulit menepati waktu. Jika ia datang terlambat bukan karena ia lupa, tapi karena ia selalu berhenti menikmati hal lain yang menarik perhatiannya.
(iga.org)

emang bener gw kayak gtuh,,!??!?!


_LoELz_

berperang dengan diri sendiri,,

ingin rasa hati berlari,,
kendati takkan tergapai mimpi,,
semua asa dihalau merpati,,
tak seindah yang dibayang dalam hati,,

tak pernah luka dalam rasa sepi,,
inikah yang slalu terbayang dalam perih,,?!

meratapi indahnya seni,dan tak bisa terpatri sakit ini,,
terpuruk dalam emosi,,
baru ku sedari,ku berperang dengan diri sendiri,,

_LoELz_

Jumat, 12 September 2008

aKaL sEhaT

Dulu ku mencintaimu,terasa bahagia,,
namun kau hilang tanpa jejak membuat bertanya,,
apa salah diriku,,

hapus memori itu,,
tak semudah dibayangkan,,
bagai hantu di siang malam,,
mendera batinku,,
bayang dirimu,begitu merasuk kalbu,,

akal sehatku berhenti kala menatap indah matamu,,
hingga melumpuhkan jiwa,,
kau mencuri perhatian dan sayangku,takkan lagi,,
ku pungkiri semua,,

saat ku coba tegar,,
hadirmu kembali,,
ada dera diskujur tubuh,lelah tuk berpikir,,
sakit ku melihatnya,,
bawa sejuta maaf,yang tak dari hati,,
letakkan janji skali lagi di atas sgalanya,,
akankah ini hanya pelarian tanpa ujung,,

_LoELz_